Kehidupan Setelah Kehancuran: Kebangkitan melalui Panggilan
Kehidupan Setelah Kehancuran: Kebangkitan melalui Panggilan
Penulis
Sumarta
(Akang Marta)
Kehidupan setelah kehancuran dunia merupakan konsep yang sangat mendalam
dalam ajaran agama, terutama dalam Islam, yang menjelaskan bahwa kehidupan di
dunia ini tidaklah permanen. Ketika dunia mengalami kehancuran, salah satu aspek
yang sangat penting dalam proses tersebut adalah peran suara. Dalam eskatologi
Islam, setelah dunia hancur, suara kembali memainkan peran penting dalam
kebangkitan umat manusia. Tiupan sangkakala yang dilakukan oleh malaikat
Israfil adalah simbol dari kuasa Allah yang tidak terbantahkan. Panggilan
tunggal dari Israfil akan membangkitkan seluruh umat manusia, tanpa terkecuali,
dari kubur mereka dalam keadaan hidup. Ini adalah bukti jelas akan keagungan
Allah yang mampu memberikan kehidupan kembali setelah kematian, sekaligus
menegaskan bahwa dunia ini hanyalah sementara, dan kehidupan yang abadi berada
di akhirat.
Fenomena kebangkitan melalui suara ini memperlihatkan bahwa suara tidak
hanya berfungsi sebagai elemen penghancur, tetapi juga sebagai alat yang mampu
menghidupkan kembali. Dalam pandangan ini, suara menjadi simbol dari kekuatan
ilahi yang tidak terbatas. Tiupan sangkakala Israfil tidak hanya menghancurkan
dunia tetapi juga memberi kehidupan kembali kepada seluruh makhluk. Dalam
ajaran Islam, kebangkitan ini merupakan bagian dari hari kiamat, di mana
seluruh umat manusia akan dihadirkan kembali untuk dihisab atas amal perbuatan
mereka selama hidup di dunia. Suara Israfil, meskipun tampaknya sederhana,
memiliki kekuatan yang sangat besar, yang hanya bisa dipahami sebagai
manifestasi dari kekuasaan Allah yang Maha Kuasa.
Kehidupan setelah kehancuran ini adalah proses yang memperlihatkan bahwa
segala sesuatu yang ada di dunia ini berada di bawah kendali Allah. Suara yang
membangkitkan manusia dari kubur adalah pengingat bahwa manusia, meskipun
seringkali merasa besar dan mampu mengatur segalanya, sebenarnya sangat
bergantung pada kehendak Allah. Dalam perspektif agama, tiupan sangkakala
Israfil merupakan peringatan bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara dan
bahwa kehidupan yang abadi adalah kehidupan di akhirat. Dengan kebangkitan ini,
seluruh umat manusia akan dihadapkan pada pengadilan Allah, yang akan
menentukan nasib mereka berdasarkan amal perbuatan yang telah mereka lakukan
selama hidup.
Selain sebagai elemen yang membangkitkan kehidupan, suara dari Israfil juga
menandai transisi besar dalam kehidupan umat manusia. Kebangkitan ini bukan
hanya sekadar menghidupkan kembali tubuh manusia, tetapi juga memberikan
kesempatan untuk perhitungan amal di hadapan Allah. Kebangkitan ini
memperlihatkan bahwa kehidupan di dunia ini memiliki tujuan yang lebih besar
dan bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan kelak. Dalam konteks ini,
suara Israfil menjadi simbol dari transisi dari dunia fana menuju kehidupan
yang kekal di akhirat. Kebangkitan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya
persiapan untuk kehidupan yang abadi, karena segala yang ada di dunia ini pada
akhirnya akan berakhir.
Dalam ajaran Islam, kebangkitan setelah kehancuran dunia melalui suara
Israfil adalah sebuah kenyataan yang harus diyakini oleh setiap umat. Tiupan
sangkakala yang pertama kali menghancurkan dunia, kemudian akan disusul dengan
tiupan kedua yang membangkitkan umat manusia dari kubur mereka. Ini menunjukkan
bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas segala sesuatu, bahkan atas kehidupan dan
kematian. Suara yang datang dari Israfil adalah perintah Allah yang tidak bisa
ditolak atau dihindari oleh siapa pun. Semua makhluk akan dibangkitkan kembali
untuk menghadapi pengadilan Allah, dan hanya dengan ketundukan kepada-Nya
mereka akan memperoleh keselamatan.
Akhirnya, konsep kebangkitan setelah kehancuran ini mengajarkan kita bahwa
segala sesuatu di dunia ini adalah bagian dari kehendak Allah. Suara, yang
awalnya digunakan untuk menghancurkan dunia, pada akhirnya menjadi medium yang
membangkitkan kehidupan kembali. Ini memperlihatkan bahwa meskipun dunia ini
rapuh dan bisa hancur kapan saja, kehidupan yang abadi di akhirat adalah tujuan
akhir dari setiap makhluk. Panggilan Israfil untuk membangkitkan umat manusia
dari kubur adalah pengingat akan pentingnya kesadaran akan kehidupan setelah
mati. Sebagai umat manusia, kita diingatkan untuk selalu mempersiapkan diri
untuk kehidupan yang kekal dengan amal yang baik dan ketakwaan kepada Allah.
Daftar Pustaka
Al-Qur'an. (n.d.). Al-Qur'an al-Karim.
Nasr, S. H. (2002). Islamic Cosmology and the Role of Sound in Creation.
London: Routledge.
Rasul, M. (2018). Suara dalam Perspektif Ilmu dan Agama. Jakarta:
Pustaka Ilmu.