Kempek: Wadah Peradaban Islam di Tanah Cirebon
Kempek:
Wadah Peradaban Islam di Tanah Cirebon
Kontributor
Sumarta
(Akang Marta)
Nama
"Kempek" yang melekat pada pesantren ternama di Cirebon menyimpan
misteri dan sejarah yang mendalam. Kata "Kempek" sendiri berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti "wadah". Namun, makna filosofis di
balik penamaan ini jauh lebih kaya dan sarat akan sejarah. Konon, nama ini
terkait erat dengan penyebaran agama Islam di tanah Cirebon, khususnya di
wilayah Kerajaan Galuh yang kala itu masih menganut Hindu.
Kisah ini
bermula dari sosok Nyai Gandasari, seorang putri Cirebon yang menikah dengan
Sunan Gunung Jati, salah seorang wali songo yang menyebarkan Islam di Pulau
Jawa. Setelah menikah, Nyai Gandasari diberikan tugas oleh suaminya untuk
menyebarkan Islam ke wilayah Kerajaan Galuh. Dengan penuh semangat dan
keikhlasan, Nyai Gandasari menjalankan tugasnya. Beliau tidak hanya mengajarkan
ajaran Islam, tetapi juga memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
kepada masyarakat.
Dalam
menjalankan misinya, Nyai Gandasari membutuhkan tempat untuk berkumpul dan
mengajar. Beliau kemudian mendirikan sebuah tempat yang menjadi pusat kegiatan
dakwah dan pendidikan. Tempat inilah yang kemudian dikenal sebagai
"Kempek". Nama ini dipilih karena dianggap memiliki makna yang sangat
dalam. "Kempek" sebagai wadah, melambangkan tempat ini sebagai wadah untuk
menampung dan mengembangkan ilmu pengetahuan, agama, dan budaya Islam.
Seiring
berjalannya waktu, tempat yang didirikan oleh Nyai Gandasari semakin berkembang
dan menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah Cirebon. Banyak orang yang datang
dari berbagai daerah untuk belajar agama di tempat ini. Mereka tidak hanya
belajar tentang ajaran Islam, tetapi juga tentang tata cara hidup yang baik dan
benar. Pesantren Kempek pun menjadi pusat peradaban Islam yang sangat
berpengaruh di wilayah Cirebon.
Warisan
sejarah yang begitu kaya membuat nama "Kempek" semakin harum dan
dihormati. Pesantren Kempek tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi
juga menjadi pusat pelestarian budaya Islam. Nilai-nilai yang diajarkan oleh
para pendahulu terus dijaga dan dikembangkan oleh generasi penerus. Sampai saat
ini, Pesantren Kempek tetap menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang
terkemuka di Indonesia.