Kesetiaan Gus Maksum pada NU dan Dunia Politik: Menjaga Integritas dan Perjuangan

 

Kesetiaan Gus Maksum pada NU dan Dunia Politik: Menjaga Integritas dan Perjuangan

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Gus Maksum adalah sosok yang tak hanya dikenal sebagai seorang ulama dan pendekar silat, tetapi juga sebagai tokoh yang sangat setia pada perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam dunia politik. Sejak awal karier politiknya, Gus Maksum senantiasa mengikuti arah perjuangan NU, menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan oleh organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut. Ketika NU memutuskan untuk bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1973, Gus Maksum tidak hanya mendukung langkah tersebut, tetapi juga ikut berperan aktif dalam mendukung partai ini. Sebagai juru kampanye nasional, ia menyebarkan semangat perjuangan dan nilai-nilai NU, yang ia yakini dapat membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. Keterlibatannya dalam politik bukanlah untuk mengejar jabatan atau keuntungan pribadi, melainkan semata-mata untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang menjadi dasar ajaran NU.

Pada saat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan, Gus Maksum juga ikut berperan dalam memperkuat partai tersebut. Sebagai bagian dari keluarga besar NU, ia menyadari bahwa PKB merupakan bagian dari perjuangan politik yang sejalan dengan visi dan misi NU. Dalam hal ini, Gus Maksum bukan hanya sebagai seorang tokoh agama, tetapi juga sebagai penggerak dalam dunia politik yang membawa suara umat Islam, khususnya warga NU, ke dalam sistem pemerintahan. Ia mendukung partai tersebut dengan tekad untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia, khususnya dalam menjaga keberagaman dan kedamaian yang menjadi ciri khas negara ini. Namun, meskipun Gus Maksum turut berkontribusi dalam mendukung dan membesarkan PKB, ia tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang sudah ia anut sejak awal, yaitu mengutamakan kepentingan umat dan agama di atas segalanya.

Walaupun Gus Maksum sangat terlibat dalam dunia politik, ia memiliki prinsip yang sangat teguh dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan kekuasaan. Meskipun banyak pihak yang menginginkannya untuk bergabung sebagai anggota dewan, Gus Maksum menolak tawaran tersebut dengan tegas. “Pendekar ya pendekar saja,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan betapa besar komitmennya terhadap integritas pribadi dan kesetiaannya terhadap perjuangan NU yang tidak bergantung pada jabatan atau kekuasaan politik. Bagi Gus Maksum, menjadi seorang pendekar adalah panggilan hidup yang lebih besar daripada sekadar mengejar posisi dalam struktur pemerintahan. Sikap ini tidak hanya menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaannya, tetapi juga menggambarkan prinsip hidup yang sangat mendalam tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Kesetiaan Gus Maksum terhadap NU dan dunia politik mencerminkan karakter yang sangat kuat dalam mempertahankan nilai-nilai yang diyakininya. Dalam pandangannya, politik harus dijalani dengan penuh integritas dan tanggung jawab terhadap masyarakat, terutama umat Islam. Ia menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin, baik dalam dunia agama maupun dunia politik, setiap keputusan yang diambil harus mampu membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Gus Maksum juga mengajarkan bahwa politik bukanlah sarana untuk meraih kekuasaan semata, tetapi lebih kepada perjuangan untuk menciptakan perubahan yang positif dan menjaga keutuhan bangsa. Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk tetap setia pada prinsip perjuangan NU dan menolak godaan kekuasaan yang tidak sesuai dengan tujuan hidupnya.

Kepatuhan Gus Maksum terhadap perjuangan NU dan dedikasinya dalam dunia politik memberikan contoh yang luar biasa bagi generasi penerus. Ia bukan hanya mengajarkan bagaimana menjalani hidup dengan prinsip yang teguh, tetapi juga menunjukkan bahwa kesetiaan terhadap perjuangan agama dan masyarakat jauh lebih penting daripada mengejar ambisi pribadi. Gus Maksum adalah contoh nyata dari seorang tokoh yang mampu menjaga keseimbangan antara dunia politik dan spiritualitas, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh NU. Kisah hidup Gus Maksum menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjalani hidup dengan penuh integritas, kesetiaan, dan dedikasi terhadap kebaikan umat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel