Visi China: Membangun Kemakmuran Bersama dan Peran Global dalam Era Baru
Visi China: Membangun Kemakmuran Bersama dan Peran Global dalam Era Baru
Penulis
Sumarta (Akang
Marta)
China telah melewati perjalanan luar biasa dalam membangun dirinya sebagai
salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Di bawah kepemimpinan Hu Jintao
(2002-2012) dan Xi Jinping (2012-sekarang), negara ini memperkenalkan
serangkaian kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi domestik
sekaligus meningkatkan perannya di panggung internasional. Hu Jintao
memperkenalkan konsep "pembangunan ilmiah," yang menekankan
pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan. Di bawah
kepemimpinan Xi Jinping, visi ini berkembang menjadi "Kemakmuran
Bersama," yang bertujuan mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan
hasil pembangunan dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat China.
Fokus pada kemakmuran bersama ini mencakup kebijakan redistribusi kekayaan,
peningkatan investasi di sektor pendidikan dan kesehatan, serta penguatan
perlindungan sosial untuk masyarakat miskin. Namun, ambisi besar ini juga
menghadapi tantangan yang signifikan. Ketimpangan antara wilayah pesisir yang
maju dan pedalaman yang tertinggal masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi
pemerintah. Selain itu, reformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada
sektor manufaktur padat karya menuju ekonomi berbasis teknologi dan inovasi
memerlukan langkah yang hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas sosial dan
ekonomi yang telah dicapai.
Di kancah global, China semakin menunjukkan ambisinya sebagai pemain utama
dengan inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI). Program ini tidak
hanya bertujuan untuk membangun infrastruktur dan memperluas perdagangan,
tetapi juga mempererat hubungan diplomatik dengan negara-negara mitra. Melalui
BRI, China berusaha membentuk jalur perdagangan baru yang menghubungkan Asia,
Eropa, dan Afrika, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi dunia.
Namun, langkah ini juga menuai kritik dari beberapa pihak yang melihatnya
sebagai alat geopolitik untuk meningkatkan pengaruh China di negara-negara
berkembang.
Meskipun demikian, kepemimpinan Xi Jinping membawa China ke era baru di mana
negara ini tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada
reformasi sistemik. Kampanye anti-korupsi yang diluncurkan oleh Xi telah
membersihkan birokrasi dari pejabat-pejabat yang tidak kompeten, meskipun
menuai kontroversi terkait konsentrasi kekuasaan. Selain itu, China juga mulai
memimpin dalam isu global seperti perubahan iklim, teknologi hijau, dan tata
kelola digital, yang semakin memperkuat peran strategisnya dalam percaturan
internasional.
Namun, perjalanan menuju visi kemakmuran bersama dan peran global yang
dominan tidak mudah. Isu-isu seperti kebebasan politik, hak asasi manusia, dan
ketegangan geopolitik dengan negara-negara Barat terus menjadi tantangan besar.
Konflik dagang dengan Amerika Serikat dan isu di Laut China Selatan menambah
dinamika hubungan internasional yang kompleks. Pemerintah China dituntut untuk
menjaga stabilitas domestik sembari membangun citra positif di dunia
internasional, yang tidak selalu sejalan dengan strategi politik dalam negeri.
Visi China untuk membangun kemakmuran bersama dan memperkuat perannya
sebagai kekuatan global mencerminkan ambisi besar negara ini dalam era baru.
Dengan sumber daya manusia yang melimpah, kemajuan teknologi, dan kepemimpinan
yang tegas, China memiliki potensi untuk terus menjadi teladan dalam menjawab tantangan
global. Namun, keberhasilan visi ini akan sangat bergantung pada kemampuan
pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi, inklusi sosial, dan
stabilitas politik di tengah dinamika global yang terus berubah.