Kondisi Keluarga yang Terdampak
Kondisi Keluarga yang Terdampak
![]() |
Tindakan Kang Dedi Muyadi Sangat Tegas dan Tepat dalam Penyelesaian dengan warga Sumber: Kang Dedi Mulyadi Channel |
Dalam percakapan tersebut, terungkap bahwa
rumah yang dibongkar dihuni oleh empat keluarga, yang merupakan anak dan cucu
dari pemilik rumah sebelumnya, Bapak Harja. Bapak Harja sendiri diketahui tidak
memiliki rumah dan tinggal di rumah dinas.
"Ini diisi empat keluarga, lima Pak. Ini
saya, Dedek, Diak," jelas salah satu warga. "Yang tinggal di sini
empat Pak, saya sudah ninggalin."
Anak-anak Bapak Harja diketahui tidak memiliki
rumah sendiri. "Anak-anaknya enggak punya rumah. Kenapa hidup sampai
enggak punya rumah? Nah itu Pak. Ya emang enggak ditinggalin apa-apa, enggak
dibukain sama orang tua," ungkap salah satu warga.
Mata Pencaharian Warga yang Beragam
Warga yang terdampak pembongkaran memiliki mata
pencaharian yang beragam. Salah satunya berdagang timun dan menjadi pengemudi
ojek.
"Bapak usahanya apa? Ini usaha saya Pak,
didagang timun curi, ngojek Pak, apa bae," ujarnya.
Sempat terjadi kesalahpahaman mengenai istilah
"timun curi", yang kemudian diluruskan bahwa timun tersebut dibeli
dari petani, bukan dicuri. "Nyurinya di mana? Beli di petani Pak,"
jelasnya.
Selain itu, salah satu warga juga diketahui
berprofesi sebagai seniman lukis. "Bapak seniman apa sih tadinya? Pelukis
Pak," ujarnya.
Ucapan Terima Kasih dan Rencana
Selanjutnya
Di akhir percakapan, warga mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Mereka berencana untuk mencari
rumah baru setelah Lebaran.
"Terima kasih banyak Pak," ujar salah
satu warga. "Oh iya sama-sama. Mau digusur juga ya? Tadi kan saya bilang
kalau saya biarin," jawab pihak yang memberikan bantuan.
Editor
Sumarta