Penanganan Banjir Bekasi: Kontraktor Paket EN Diduga Lamban, Alat Berat Minim dan Akses Terbatas
Penanganan
Banjir Bekasi: Kontraktor Paket EN Diduga Lamban, Alat Berat Minim dan Akses
Terbatas
Sidak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi
terkait
Alat Berat Belum Turun Di Babelan
|
Indramayutardisi.com - Proyek penanganan banjir di
Bekasi kembali menjadi sorotan. Kali ini, dugaan kelambatan kinerja kontraktor
Paket EN, PT Bumiarsa, menjadi permasalahan utama. Kunjungan seorang pejabat ke
lokasi proyek mengungkap sejumlah kendala, termasuk minimnya alat berat dan
terbatasnya akses untuk pengerukan.
Dalam
percakapan di lapangan, pejabat tersebut mempertanyakan keberadaan alat berat
yang hanya berjumlah tiga unit. "Kenapa baru tiga? Belum jalan juga?"
tanyanya.
Pihak
kontraktor beralasan bahwa mereka masih menunggu pengiriman alat berat
tambahan. Mereka juga menjelaskan bahwa pemindahan lokasi pengerukan dilakukan
karena kendala akses. "Setahu kita, kita mau akses di spot-nya juga tempat
pembuangan masalah Pak. Kita cari yang efektif dulu Pak supaya bisa
maksimal," ujar perwakilan kontraktor.
Pejabat
tersebut mempertanyakan mengapa jumlah alat berat tidak ditambah, padahal
kontrak sudah berjalan. "Kenapa alatnya enggak ditambah?" tanyanya.
Kontraktor
menjelaskan bahwa mereka memaksimalkan alat yang ada di lokasi dengan akses
yang memungkinkan untuk pembuangan hasil galian. "Makanya kita maksimalkan
dulu Pak di mana ada akses untuk kita bawa keluar galian Pak. Karena kalau
galiannya juga ditumpuk kan turun lagi Pak," jelasnya.
Pejabat
tersebut juga menyinggung adanya informasi bahwa kontraktor lain, yang
menangani paket lain, ditekan untuk menambah alat berat hingga tujuh unit.
Namun, pihak kontraktor Paket EN menyatakan bahwa mereka berbeda kontraktor dan
telah bekerja sejak banjir melanda.
"Kami
ini sebenarnya Pak pas CA banjir sudah-sudah kerja begini Pak. Heeh
sudah-sudah," ujar perwakilan kontraktor.
Mereka
juga mengklaim bahwa progres pekerjaan mereka telah mencapai 52%, dan optimis
proyek akan selesai jika kontrak diperpanjang hingga 2025. "Artinya bahwa
kalau kontraknya ditambah sampai 2025 ini selesai, selesai dengan catatan 2,7
kilometer itu Pak bebas lah. Sudah itu tanggung jawab saya," kata
perwakilan kontraktor.
Namun,
mereka mengakui bahwa alat berat untuk pengerjaan di lokasi lain belum
diturunkan. "Yang tujuh sekarang sama sekali alatnya belum turun, kita
belum tahu ada di sana, belum kabarnya belum," ungkapnya.
Pejabat
tersebut menyoroti perbedaan keterangan antara pihak kontraktor dan pelaksana
kontraktor terkait kelambatan penambahan alat berat. "Enggak-enggak beda
keterangannya Pak, kalau tadi kata keterangan Pak Putu pelaksana kontraktornya
itu lambat," ujarnya.
Poin-poin
penting:
- Kontraktor Paket EN, PT
Bumiarsa, diduga lamban dalam penanganan banjir Bekasi.
- Jumlah alat berat di lokasi
proyek minim, hanya tiga unit.
- Kontraktor beralasan
terkendala akses untuk pengerukan dan pembuangan hasil galian.
- Pejabat mempertanyakan
mengapa jumlah alat berat tidak ditambah, padahal kontrak sudah berjalan.
- Kontraktor mengklaim progres
pekerjaan telah mencapai 52% dan optimis selesai jika kontrak
diperpanjang.
- Alat berat untuk pengerjaan
di lokasi lain belum diturunkan.
- Terdapat perbedaan
keterangan terkait kelambatan penambahan alat berat.
Editor
Sumarta