Penanganan Banjir Bekasi Terhambat Kontraktor Lamban, Pejabat Geram dan Soroti Peran Masyarakat

 

Penanganan Banjir Bekasi Terhambat Kontraktor Lamban, Pejabat Geram dan Soroti Peran Masyarakat

Sidak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi terkait Alat Berat Belum Turun Di Babelan 

Sumber: Kang Dedy Mulyadi Channel



Indramayutardisi.com- Upaya penanganan banjir di Bekasi mengalami kendala akibat lambannya kinerja kontraktor. Seorang pejabat yang turun langsung ke lapangan mengungkapkan kekesalannya dan menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dalam percakapan tersebut, pejabat tersebut menegaskan bahwa penanganan banjir adalah bentuk pengabdian kepada negara dan masyarakat. Ia bahkan mengerahkan alat berat secara mandiri, di luar kewajiban proyek, karena mendesaknya kebutuhan warga.

"Saya ini ngerahin mesin-mesin sekarang ngerukin yang kewajiban dari apa namanya kewajiban dari PJT itu sebenarnya tanpa proyek Pak, saya ngerahin aja karena memang masyarakat perlu," ujarnya.

Pejabat tersebut juga mengkritik kinerja kontraktor yang dinilai lamban dan tidak profesional. "Loh kenapa kontraktornya malas begitu Pak? Iya makanya kemarin saya lapor kepimpinan juga Pak, kontraktor belum nurunin alat sudah dua hari Pak," keluhnya.

Ia bahkan menyarankan agar kontraktor yang tidak becus di-blacklist dan diganti dengan pihak yang lebih kompeten, seperti tentara. "Kalau dapetin kontraktor yang model ginian kerja sama sama tentara aja Pak. Iya Pak kan kita sudah berkontrak dari lama juga Pak, saya baru masuk P," tegasnya.

Selain masalah kontraktor, pejabat tersebut juga menyoroti peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menyayangkan banyaknya sampah yang menumpuk dan meminta agar warga lebih proaktif dalam membersihkan lingkungan sekitar.

"Tapi warganya juga harus semangat, ini sampah pada numpuk enggak ada yang bersihin depan harus digerakin oleh RT-RT-nya betul, jangan oleh gubernur terus," ujarnya.

Ia menekankan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri, baik dari pemimpin maupun rakyat. "Kita bantu paket untuk warga jadi jangan teriak lagi THR-nya itu enggak bagus Pak, Anda kalau terus-terusan begini nanti cari pemimpin yang bagi-bagi duit menjelang Pemilu habis itu ditinggalin, enggak boleh masyarakat juga harus berubah," tandasnya.

Pejabat tersebut mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan mengatasi masalah lingkungan. "Runtah di depan banyak dipungutin karena kita akan terus sengsara kalau kita tidak merubah nasib kita," pungkasnya.


 

Editor

Sumarta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel