Percepatan Pengangkatan ASN: Antara Optimisme dan Realitas Anggaran
Percepatan
Pengangkatan ASN: Antara Optimisme dan Realitas Anggaran
Oleh
Sumarta
Rini Widyantini
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) sejak 21 Oktober 2024 Sumber: Herusubeno Point/FNN |
Pemerintah
akhirnya mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) formasi
2024. Keputusan ini, yang diumumkan oleh Menteri PANRB, Rini Widiantini,
merupakan respons atas dinamika dan aspirasi masyarakat. Namun, di balik
optimisme percepatan ini, tersembunyi tantangan besar, yaitu realitas anggaran
negara yang sedang tidak baik-baik saja.
Semula,
pengangkatan CPNS dijadwalkan paling lambat Oktober 2025, dan PPPK Maret 2026.
Namun, setelah melalui serangkaian simulasi, analisis, dan formulasi,
pemerintah memutuskan untuk mempercepat jadwal tersebut. Kini, CPNS diharapkan
diangkat paling lambat Juni 2025, dan PPPK Oktober 2025.
Menteri
PANRB menjelaskan bahwa percepatan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam pengangkatan ASN. Selain
itu, percepatan ini juga bertujuan untuk melindungi hak-hak CASN dengan menata
secara komprehensif proses dan kesiapan di lapangan.
Namun, di
balik upaya percepatan ini, tersembunyi kekhawatiran mengenai kondisi keuangan
negara. Pada dua bulan pertama tahun ini saja, pemerintah pusat mengalami
defisit sebesar 31,2 triliun rupiah. Defisit ini disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk penurunan penerimaan pajak dan daya beli masyarakat.
Kondisi
keuangan pemerintah daerah juga tidak kalah memprihatinkan. Beberapa pemerintah
provinsi dilaporkan mengalami defisit anggaran yang signifikan dan memiliki
utang tunda bayar yang besar. Dalam situasi seperti ini, pertanyaan besar
muncul: bagaimana pemerintah akan membiayai gaji ratusan ribu ASN baru yang
akan diangkat?
Menteri
PANRB menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga meritokrasi dalam
manajemen ASN dan memastikan pengangkatan CASN berjalan dengan baik. Namun,
komitmen ini perlu diimbangi dengan langkah-langkah konkret untuk mengatasi
masalah anggaran.
Pemerintah
perlu melakukan komunikasi yang terbuka dan transparan dengan para CASN
mengenai kondisi keuangan negara dan potensi keterlambatan pembayaran gaji.
Jangan sampai, percepatan pengangkatan ini justru menimbulkan masalah baru di
kemudian hari.
Selain
itu, pemerintah juga perlu mendorong pemerintah daerah untuk melakukan
efisiensi anggaran dan meningkatkan penerimaan daerah. Dengan demikian, beban
anggaran pemerintah pusat dapat sedikit berkurang.
Percepatan
pengangkatan ASN adalah langkah yang positif untuk merespons aspirasi
masyarakat. Namun, pemerintah juga perlu realistis dengan kondisi keuangan
negara. Jangan sampai, niat baik ini justru menimbulkan masalah baru yang lebih
besar.