Perselisihan Keluarga Warnai Pembongkaran Rumah di Mekar Pisangan

 

Perselisihan Keluarga Warnai Pembongkaran Rumah di Mekar Pisangan

Pembongkaran sebuah rumah di Desa Mekar Pisangan,
Jakarta Timur, diwarnai perselisihan antar anggota keluarga
Sumber: Kang Dedi Mulyadi Channel


Mekar Pisangan, Jakarta Timur – Pembongkaran sebuah rumah di Desa Mekar Pisangan, Jakarta Timur, diwarnai perselisihan antar anggota keluarga. Kejadian ini bermula dari kesalahpahaman terkait pembagian warisan dan tempat tinggal.

Salah satu anggota keluarga, yang mengaku sebagai cucu dari almarhum pemilik rumah, mengungkapkan bahwa ia masih tinggal di rumah tersebut. Ia juga mempertanyakan konfirmasi uang bangunan kepada pihak terkait.

"Kemarin ada empat orang sebagai ahli waris, katanya anaknya lima. Kebetulan memang saya ini kan rukunnya di sini. Saya tinggal di sini," ujarnya.

Pingsan Akibat Masalah Pribadi, Bukan Karena Pembongkaran

Di tengah proses pembongkaran, seorang pria dikabarkan pingsan. Namun, setelah dikonfirmasi, pingsan tersebut bukan disebabkan oleh pembongkaran rumah, melainkan masalah pribadi terkait penempatan barang.

"Jadi dia pingsan tadi ada masalah sedikit. Masalahnya apa? Jadi bukan masalah ini, bukan jadi masalah dia naruh barang buat di tempat orang sama tukang ayam, tukang ayam enggak nerima barang taruh di situ," jelas salah satu saksi mata.

Pria tersebut pingsan karena kelelahan dan memikirkan masalah dengan keponakannya. "Jadi dia pusing mikirin ponakannya ribut gitu," tambahnya.

Keluarga Cari Tempat Tinggal Baru

Akibat pembongkaran ini, keluarga tersebut harus mencari tempat tinggal baru. Mereka berencana untuk mengontrak rumah terlebih dahulu sambil mencari rumah permanen.

"Kontrakannya berapa? Kalau kontrakan mah orang berapa bulan kita ngambil dulu pertama kontrak dulu sambil nanti cari rumah ya kan? Iya, rumah rumah sudah ada cuman nanti P36," ungkap salah satu anggota keluarga.

Mereka berencana untuk mengontrak rumah di perumahan dengan biaya Rp700.000 per bulan. Namun, mereka membutuhkan bantuan untuk uang muka (DP) kontrakan.

"Aman, aman, cuman saya buat minta DP buat kontrakan itu Pak tukang kontrakannya," ujar mereka.

Editor

Sumarta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel