Proyek Banjir Bekasi: Progres Paket Tujuh Terhambat, Pejabat Geram Kontraktor Sulit Dihubungi
Proyek
Banjir Bekasi: Progres Paket Tujuh Terhambat, Pejabat Geram Kontraktor Sulit
Dihubungi
![]() |
Sidak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi
terkait
Alat Berat Belum Turun Di Babelan
|
Indramayutardisi.com - Proyek penanganan banjir di
Bekasi kembali mendapat sorotan tajam. Kali ini, progres paket tujuh proyek
tersebut dinilai sangat lambat, bahkan nyaris tidak berjalan. Seorang pejabat
mengungkapkan kekesalannya karena kontraktor sulit dihubungi dan progres
pekerjaan baru mencapai 11%.
Dalam
percakapan tersebut, pejabat tersebut mempertanyakan progres paket tujuh yang
sangat lambat. "Pekerjaannya belum dikerjakan sama sekali yang sana, yang
paket tujuh Pak, paket tujuh, paket tujuh kan kemarin keterangannya 11% ya? Iya
11, yang paket tujuh baru 11%, 11% keseluruhan itu baru 11%," ujarnya.
Ia juga
mengungkapkan kesulitan menghubungi pihak kontraktor. "Itu juga
kontraktornya saya telepon enggak diangkat-angkat, PT Berantas, enggak tahu PT
apa kulihat kasih Beliau juga nomornya apa ada, saya punya tadi dari Putu kan
pulah enggak ada masalah sudah ada jaminan," keluhnya.
Pejabat
tersebut kemudian menghubungi salah satu kontraktor, dan meminta agar pekerjaan
segera dilanjutkan dan alat berat ditambah. "Alatnya tambah ya? Siap Pak.
Jangan ada saya alat enggak ada, jangan gitu. Betul Pak yang penting Bapak
siapkan juga lahannya karena kalau 5% aja Pak kan 3 bulan selesai kita, kita
kalau lahan kita urusin ya saya turun nanti urusin lahannya ya hari Senin kan
kita putusin hari Senin ini yang penting selama lahan belum ada bapak ngeruk
jalan jangan, saya nunggu lahan alat enggak jalan skedul kami nih pak skedul
kami terus teran seperti bapak sampaikan 3 bulan itu memang kita 3 bulan
selesaikan yang 5% ini," tegasnya.
Ia juga
meminta agar kontraktor segera menyelesaikan pekerjaan pengerukan dalam waktu
tiga bulan, dan berjanji akan membantu dalam pembebasan lahan. "3 bulan
selesai J Juni selesai tapi ini pemagaran saya tanggung jawab bantu kami pak
setahun kita pak ini kan tanahnya tanah negara Pak ini kan tanah negara tanah
negara Bapak tinggal nurusin sebelah sana kan ya udah nanti milik sana ya Bang
ya nanti tinggal kita bongkarin oke bangunan tinggal kita bongkarin jadi
setelah ngebongkarin bangunan di sana nanti ke sini galiannya nanti nolak ya
kalau banjir jangan nyalahin saya siap pak betul itu kita tunggu Pak selama
setahun ini nganggur Pak iya kan kalau banjir jangan nyalahin saya lagi kenapa
Karena warganya enggak mau diurus gitu aja kalau saya siap nanti warganya
semuanya pengin pernyataan begitu mantap ngain susah amat ya setuju
enggak," ujarnya.
Pejabat
tersebut kemudian menghubungi kontraktor paket tujuh, dan memberikan peringatan
keras agar pekerjaan segera dimulai. "Halo Pak Andika W ada mati nyal Pak
C gak keras Halo Pak Andika atas pak saya Dedi pak kenapa pekerjaan bapak belum
jalan kenapa hari Senin iya jangan kalah sama saya saya aja bukan kontraktor
bisa ngerahin alat berat sampai 30 masa bapak enggak bisa Halo hari Senin ya
janji ya pagi-pagi saya cek ya halo oke pagi-pagi saya jam 8.00 sudah di lokasi
oke pakaman setiap hari lihat YouTube ini belakang belakangnya Pak,"
tegasnya.
Editor
Sumarta