Sinergi TNI dan Pemprov Jabar: Percepatan Pembangunan dan Penanganan Masalah Lingkungan
Sinergi
TNI dan Pemprov Jabar: Percepatan Pembangunan dan Penanganan Masalah Lingkungan
![]() |
Gubernur Jawa Bart Terpilih Kang Dedi Mulyadi
Kdm Bahagia Menyampaikan Gagasan Di Depan KASAD Sumber: @LEMBURPAKUANCHANNEL |
INDRAMAYUTRADISI.COM-
Gubernur Jawa Barat, yang dikenal dengan nama panggung Banjunta, menyampaikan
orasi penuh semangat dalam acara penandatanganan kerja sama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dengan Markas Besar TNI Angkatan Darat
(Mabesad). Acara ini dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)
Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Direktur dan Manajemen Risiko PTPN III Arifin
Kadaus, Direktur Utama PTPN I Tendi Yirman Danas, dan pejabat penting lainnya.
Dalam
orasinya, Banjunta mengungkapkan kebahagiaannya atas terjalinnya kerja sama
ini. Ia juga mengenang cita-citanya yang gagal menjadi anggota TNI karena
masalah berat badan. Namun, ia bersyukur bahwa hari ini, ia dapat berdiri dan
berbicara di hadapan para jenderal.
"Bagi
saya, hari ini adalah hari kebahagiaan. Bukan hanya kebahagiaan hari ini ada
kerja sama antara Provinsi Jawa Barat dengan Mabes TNI, tetapi kebahagiaan
seorang manusia Indonesia yang cita-citanya jadi tentara," ujarnya.
Kerja
sama ini, menurut Banjunta, merupakan langkah strategis dalam mempercepat
pembangunan infrastruktur di Jawa Barat. Ia menekankan pentingnya efisiensi anggaran
di era realokasi dan efisiensi ini. Dengan menggandeng TNI, ia yakin
pembangunan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih
cepat.
"Saya
ini orang yang sejak dulu jadi Bupati sangat selalu memanfaatkan komunikasi
dengan angkatan darat, yaitu membangun dengan biaya murah," katanya.
Salah
satu keuntungan bekerja sama dengan TNI, kata Banjunta, adalah kecepatan dalam
pengambilan keputusan dan partisipasi publik yang lebih besar. Ia juga yakin
bahwa kerja sama ini akan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.
"Dengan
gerakan ini, maka para anggota TNI akan bergerak kembali ke masyarakat,
membangun dan semakin dirasakan kedekatannya dengan warga. Karena TNI itu
manunggal, artinya bahwa dia tidak bisa dipisahkan," jelasnya.
Banjunta
juga menyoroti tiga hal yang menjadi fokus utama Pemprov Jabar, yaitu mengejar
ketertinggalan infrastruktur di Jawa Barat Selatan, memacu pembangunan di Jawa
Barat Utara, dan menangani masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan.
Ia
mengakui bahwa Jawa Barat Selatan masih tertinggal dalam hal akses layanan
kesehatan, pasar, dan pendidikan. Namun, ia yakin bahwa wilayah ini memiliki
potensi besar yang belum tergali.
"Mereka
itu adalah mutiara yang terpendam. Kalau masuk ke dalamnya, kita enggak mau pulang.
Kenapa? Karena garuris," ungkapnya.
Sementara
itu, Jawa Barat Utara menghadapi masalah infrastruktur jalan yang belum
terkoneksi dengan baik dan masalah sampah yang menumpuk. Banjunta mengungkapkan
keprihatinannya atas kondisi ini dan berjanji akan mencari solusi yang efektif.
"Utara
hari ini menjadi pabrik sampah. Kawasan Indramayu, Cirebon, Subang, Karawang,
Bekasi, Bekasi hari ini sudah menjadi lautan sampah," ujarnya.
Salah
satu solusi yang ditawarkan Banjunta adalah pengadaan mesin pembakaran sampah
di setiap desa. Ia yakin bahwa dengan teknologi ini, masalah sampah dapat
diatasi secara tuntas.
"Solusinya,
Pak, saya ingin bekerja sama dengan para Kades di seluruh provinsi Jawa Barat,
di setiap desa ada mesin pembakaran sampah," katanya.
Banjunta
berharap kerja sama dengan TNI dan solusi-solusi yang ditawarkannya dapat
membawa perubahan positif bagi Jawa Barat. Ia berkomitmen untuk terus bekerja
keras demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Editor
Sumarta